Senin, 27 Agustus 2012

Pengukuran suhu dan kecerahan Kelas X Api


PENGAMATAN SUHU DAN KECERAHAN MEDIA BUDIDAYA IKAN
TUJUAN PRAKTIKUM
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan maka tujuannya adalah untuk mengetahui nilai suhu dan kecerahan pada media budidaya.
HASIL PRAKTIKUM
Data Pengamatan Suhu Pada Kolam budidaya atau saluran irigasi
No 
Hari/tanggal 
Waktu Pengamatan 
Ket 
10.20 
11.45 
12.45 
13.45 
14.45 
1 







Grafik Pengamatan Suhu 

 Data Pengamatan Kecerahan
Samar – samar = 32 cm
Tidak terlihat = 38 cm
Kecerahan 32+38/ 2 = 35 cm
PEMBAHASAN
  1. Pengamatan Suhu
Air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara. (Gusrina, 2008 hal 64)
Menurut Hifni Effendi 2003 hal 57 bahwa suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitide), ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman air. Perubahanan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi badan air.
Selanjutnya Gusrina, 2008 hal 69 Kisaran suhu air yang sangat diperlukan agar pertumbuhan ikan-ikan pada perairan tropis dapat berlangsung berkisar antara 25° C – 32° C.
Dari hasil pengamatan suhu yang dilakukan dimana pengamatan dilakukan dimulai jam 10.45 WIB dan berakhir 14.45 WIB suhu yang diamati semakin meningkat dari waktu ke waktu dengan selang pengamatan pertama ke pengamatan berikutnya selama satu jam. Kemudian jika dilihat pada grafik pengamatan suhu yang dilakukan untuk pengamatan pertama ke pengamatan dua suhu mengalami kenaikan sebanyak setengah derajat celsius. Kemudian dari pengamatan dua ke pengamatan ke tiga nilai suhu meningkat lagi sampai titik puncak kenaikan suhu yaitu pada pengamatan suhu pada pukul 13.45 WIB dengan nilai sebesar 31.00 ° C.
Selanjutnya grafik yang dihasilkan maka akan menuju peningkatan dari nilai suhu rendah sampai tingkat suhu yang paling tinggi. Artinya suhu dari pukul 10.20 WIB (pagi) kemudian semakin siang dan nilai suhu akan semakin meningkat sejalannya waktu. Dari hasil pengamatan kelompok 3 (tiga) kemudian dilakukan diskusi ada beberapa faktor yang mempengaruhi suhu pada suatu perairan yaitu sbb :
1.    Musim
Musim di indonesia ada dua macam yaitu musim panas dan musim dingin (hujan), Pada musim dingin (hujan) suhu pada parairan akan menurun kemudian jika musim yang terjadi adalah musim panas maka suhu akan meningkat dan air menjadi agak sedikit panas. Jika dikaitkan dengan konsumsi makan ikan maka ikan akan banyak makan pada suhu yang tinggi hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kecepatan metabolisme ikan sehingga menyebabkan derajat kekosongan lambungnya lebih cepat. Pada saat praktik pengamatan yang dilakukan cuaca sangat mendukung (cerah) sehingga suhu yang diukur relative stabil berkisar 290 C – 310 C
1.    Waktu
Waktu pada satu hari ada pagi hari, tengah hari, sore hari dan malam hari. Pada pagi hari matahari belum muncul maka belum ada penyerapan panas maka suhu akan relative rendah. Selanjutnya pada tengah hari dimana intensitas cahaya matahari sangat panas sehingga meningkat pula suhu pada perairan. Pada sore hari dimulai pukul 16 .00 WIB suhu akan menurun namun tetap optimum untuk kehidupan ikan.

1.    Kedalaman air
Stratifikasi suhu dibagi menjadi tiga berdasarkan kedalaman air yaitu ada lapisan Epilimnion (lapisan atas perairan) dimana pada lapisan atas lapisan yang hangat sehingga suhu lebih tinggi. Kemudian lapisan selanjutnya adalah lapisan Termoklin dimana suhu lebih kecil dibandingkan lapisan atas. Lapisan paling bawah pada perairan disebut lapisan Hipolimnion dimana pada lapisan ini suhu sangat dingin (rendah) dibandingkan dua lapisan diatasnya. Dari lapisan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin dalam perairan maka semakin rendah nilai suhu suatu perairan
Pada saat praktik yang dilakukan kelompok kami hanya mengukur suhu pada permukaan air saja sehingga kami tidak bisa membandingkan suhu permukaan dengan suhu dasar parairan. Namun dari data diperoleh suhu pada permukaan yaitu 290 C pada pagi hari selanjut meningkat. Jika dilihat berarti dari nilai suhu permukaan lebih tinggi kemungkinan kerena daerah permukaan lebih dahulu menyerap panas dari permukaan air.
Jika dilihat dari tabel yang diperoleh dari buku karangan Gusrina, 2008 jilid I hal 70 bahwa suhu 280 C – 300 C maka pemberian paka optimum. Pada saat praktik yang dilakukan kisaran pH berikisar 290 C – 310 C artinya jika suhu pada saat praktik yang dilakukan dikaitkan dengan konsumsi pakan masih dikategorikan pemberian pakan optimum.
  1. Pengukuran Kecerahan
Menurut Hifni Effendi 2003 hal 59 kecerahan adalah ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Satuan untuk nilai kecerahan dari suatu perairan dengan alat tersebut adalah satuan meter.
Data pengukuran kecerahan pada kolam budidaya di Departemen Perikanan Budidaya. Keping disk terlihat samar – samar pada kedalaman 32 cm, kemudian keping disk tidak terlihat pada kedalaman 38 cm untuk mendapatkan hasil optimum kecerahan jadi data keduanya di gabung kemudian dirata – rata maka hasilnya 35 cm.
Dari hasil diskusi kelompok 3 bahwa kecerahan suatu peraiaran dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang menembus kedasar perairan. Dimana sinar matahari yang masuk dapat membantu phytoplankton melakukan asimilasi. Kemudian daya tembus cahaya matahari menentukan kesuburan suatu perairan. Air yang subur dapat diindikasi dengan banyaknya phytoplankton pada perairan tersebut. Jadi dengan mengukur kecerahan diharapkan kita mampu mengetahui sejauh mana kedalaman air yang masih terjadimya proses asimilasi phytoplankton.
Pada saat praktik yang dilakukan di kolam pemeliharaan ikan di Departemen Perikanan Budidaya pengukuran dilakukan pada pukul 12.00 wib dengan hasil pengukuran 35 cm artinya pada kedalaman 35 cm cahaya matahari masih bias menembus dan pada kedalam itu pula bahwa phytoplankton melakukan asimilassi    
KESIMPULAN
Dari hasil praktik pengamatan suhu dan kecerahan pada media budidaya ikan di Departemen Perikanan budidaya ada beberapa kesimpulan :
  1. Hasil pengamatan suhu untuk pukul 10.20 wib = 29.000 C, 11.45 wib =30.000 C, 12.45
    wib = 30. 250 C, 13.45 wib = 31.00 0 C dan pukul 14.450 C = 31.00 0 C
  2. Fluktuasi suhu pada bak pemeliharaan lele di Depareteman Perikanan Budidaya jika digunakan pemeliharaan untuk larva masih optimum dan masih baik digunakan sebagai media budidaya,
  3. Hasil diskusi bahwa suhu pada perairan dipengaruhi oleh tiga factor yaitu :
    1. Musim
    2. Waktu
    3. Kedalaman air
  4. Hasil pengukuran kecerahan, kecerahan pada kolam pemeliharan ikan di Departemen Perikana Budidaya sebesar 35 cm.
  5. Pengkuran kecerahan dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang masuk pada kolom perairan.
DAFTAR PUSTAKA
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1 untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kenesius, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar